tHink!! : beyond life....

Holla again!!

As i promised you guys,,hari ini gw akan nge-post ttg pikiran2 aneh yang muncul selama gw menganggur selama hibernasi di dalam rumah.

First, gw akan ngejelasin apa yang terjadi belakangan ini yang gw liat di headlines2 berita nasional kita.

Hal pertama yang yang cukup mengagetkan gw adalah...tanggul penahan lumpur Lapindo jebol, LAGI!!! Ini jelas amat sangat memprihatinkan banget, saat si “owner” dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya Indonesia versi “Forbes”, in the other side, semakin banyak orang-orang yang jatuh miskin akibat “bencana” lumpur itu. Sudah banyak desa yang terendam akibat luapan lumpur, dan dua hari yang lalu bertambah satu lagi desa yang terkena dampak dan sekarang terancam bernasib sama dengan desa2 lain yang sudah duluan tenggelam. Padahal, korban2 yang dulu saja belum menerima keseluruhan kompensasi yang mereka terima. Terus bagaimana dengan nasib korban2 baru ini? Siapa yang akan menjamin kelangsungan hidup mereka? Bagaimana dengan jaminan hak hidup orang-orang itu?

Masalah ini pernah dibahas di kampus gw. Memang, sampai saat ini belum ada bukti konkret kalau bencana lumpur itu karena kesalahan perusahaan yang bersangkutan atau murni bencana alam. Humas perusahaan Lapindo Brantas sendiri mengatakan bahwa luapan lumpur yang terjadi di dalam area eksplorasinya itu akibat bencana alam, sebagaimana disebutkan dalam sebuah konferensi ahli geologi internasional. Tapi, berdasarkan investigasi badan lokal mengatakan kalau perusahaan tidak menggunakan prosedur yang sesuai dalam melakukan pengeboran sehingga mengakibatkan terjadinya potensi kecelakaan prosedural.

Bukannya setiap perusahaan punya tanggung jawab sosial terhadap masyarakat di sekitar lingkungan perusahaannya. Do they still have it?

I have no optional solution bout this....masalah seperti ini terlalu rumit untuk anak kampus biasa seperti gw.
But i just want to say, walaupun bencana lumpur ini tidak langsung mengenai kehidupan gw, tapi sebagai masyarakat gw bisa merasakan dampaknya. Sebelum adanya luapan lumpur, liburan ke Malang jadi salah satu rutinitas liburan keluarga, pemandangan indah sepanjang perjalanan selalu jadi kepuasan tersendiri. Keadaan berubah 1800 setelah bencana itu, mau ke luar kota jadi kurang menyenangkan, melewati daerah bencana yang terlihat hanya sisa2 bangunan dan debu2 kotor ditambah pemandangan yang memprihatinkan saat melihat puing2 bangunan. Tempat industri hancur, orang2 kehilangan pekerjaan, tempat tinggal dan yang lebih parah lagi hidup yang layak seakan jauh dari jangkauan mereka.
I wish everything will getting better as soon as possible.
Dan semoga kehidupan yang lebih baik menanti di masa depan.
Amien!

Ok! Masalah pertama udah gw ceritain....yang berikutnya nyusul. Tadinya mw gw gabung aja tetapi karena beda tema lebih baik dipisah ajah....
So c you on my next posts.....muach!!