Tuesday, February 24, 2009

Dibalik Gemerlap Kilauan Oscar





Oscar tahun ini menjadi tahun miliknya Slumdog Millionaire. Buat yang udah nonton pasti setuju dengan pendapat gw kalo film itu emang luar biasa dan layak menang Oscar. Tapi dibalik kilauan emas delapan piala Oscar yang diraih ternyata tersimpan cerita kelam tentang pemain-pemain ciliknya yang berasal dari kawasan kumuh di sekitar Mumbai, India.



dan beberapa fakta yang gw temukan di beberapa media adalah...

1. Bertolak belakang dengan pemain-pemain Laskar pelangi yang juga rata-rata berasal dari kalangan ekonomi pas-pas-an daerah Belitong, setelah memerankan film tersebut kemakmuran keluarga mereka menjadi jauuuh lebih baik. Para pemain cilik film Slumdog Millionaire itu tetap tinggal di daerah kumuh, di dalam rumah yang kumuh pula. Hidup dengan fasilitas yang menyedihkan bahkan air bersih saja mahal buat mereka.


2. Parahnya lagi, rumah milik keluarga pemeran Salim kecil yaitu Azharuddin Mohammed Ismail baru-baru ini digusur dan sekarang mereka sekeluarga tinggal di rumah yang terbuat dari tripleks, karpet dan karton seadanya. Intinya TIDAK LAYAK HUNI!!!


3. Dan sementara itu sutradara Slumdog, Danny Boyle, yang meraup keuntungan bak hujan durian runtuh dituduh telah mengeksploitasi anak-anak tersebut. Boyle membantah dan beralasan kalo pemain cilik itu telah digaji dengan layak dan akan mendapatkan beasiswa pendidikan sampai universitas serta uang dalam jumlah besar saat mereka berusia 18 tahun.


4. Gue bertanya-tanya, benarkah itu Mr.Boyle?!? siapa yang benar? Para orang tua atau Mr. Boyle?

5. ini cuma dugaan gw, tapi bisa saja dana yang diperuntukkan buat pemain cilik itu terhambat gara-gara birokrasi di India yang terkenal ribet dan gak jelas sehingga berpotensi hilangnya sejumlah dana. OMG!!


yak, itulah bukti hidup ini keras teman!!!

yang keliatannya baik ternyata gak seperti itu, bahkan kenyataannya jauuuh lebih buruk. seperti Azharuddin dan Rubina Ali, terkenal jadi bintang film tapi hidupnya lebih mirip anak jalanan.
Mudah-mudahan saja setelah Oscar didapatkan, orang-orang bermandikan duit di Hollywood sana terbuka matanya dan memberi apa yang seharusnya anak-anak itu dapatkan.

xoxo,
Fita.

Thursday, February 19, 2009

Diriku - Citos - Raditya Dika



Jumat, 6 Februari lalu, adalah hari yang ajaib.

kenapa?

soalnya gw sekali lagi mengalami kejadian yang tidak diduga.

Seperti biasanya kalo pergi sama Bella, gw pasti nebeng mobil bokapnya Mbak Tita sampai di Citos untuk nunggu jemputan.

Setelah turun dari mobil dan berdiri lobi Citos dengan menenteng kantong2 belanjaan gw tiba2 gw tersadar ternyata orang yang berdiri tepat di sebelah gw adalah RADITYA DIKA!!! Gw yang kaget tiba2 nyeplos “Ra..Radittya..Dika?”

Raditya Dika yang kaget menjawab “eh..eh..iya. heheh.” Dia pun mencoba ramah “baru datang? Atau..” dan langsung gw jawab kalo gw lagi nunggu jemputan.

Dan kebodohan-kebodohan pun dimulai.

Memang terkadang kita susah sekali untuk bisa bersikap cool kalau ketemu orang terkenal. Walaupun berkali-kali ketemu artis2 terkenal dan berhasil untuk cuek aja dan bersikap cool tapi entah kenapa saat orang terkenal yang gw hadapi adalah Raditya Dika tiba2 saja otak ge nge-hang mendadak, gw mulai curiga itu semua gara-gara karsima kekonyolan Raditya Dika yang menular ke gw. 

Hu..hu..hu...hiks.

Gw pun cerita sama dia kalo gw kuliah di FE-Unair dimana dia pernah jadi pembicara pelatihan blogging dan adek gw adalah salah satu pesertanya, waktu itu gw gak ikutan. Gw juga cerita ke dia kalo buku Brontosaurus yang dia pinjam dari peserta untuk presentasi di acara itu adalah kepunyaan adek gw, dan dengan ekspresi ragu2 dia bilang “eh iya gw inget...adek lo masih inget aja ya. Hahaha” tapi sebenarnya gw yakin kalo sebenernya dia sama sekali TIDAK INGAT!!!

Kebodohan berikutnya tiba2 mulut gw tanpa dikomando nyeplos aja ke dia, kalo adek2 gw nge-fans banget sama buku2nya dan parahnya lagi gw dengan JUJUR mengaku kalo gw gak pernah beli buku2nya tapi udah gw baca semua dari hasil meminjam koleksi buku kepunyaan adek2 gw. Dan mendengar penuturan bodoh dari gw tiba2 dia memandang gw dengan ekspresi aneh, gw bisa jamin kalo di pikirannya saat itu menyesal udah meladeni ke gw, tapi dia masih mencoba untuk tetap cool akhirnya dengan ekspresi senyum yang dipaksakan dia pun bilang “ohh...masa?!!?.”. Melihat ekspresi Raditya Dika yang berubah gw tersadar. Apa yang barusan gw lakukan??!?!? ‘@&$#@#@%%%! Akhirnya gw memilih diam saja sambil berdiri menunggu jemputan di sebelahnya dan pura2 menyibukkan diri dengan melihat ke arah antrian mobil2 sok sibuk nyari2 mobil jemputan gw, detik itu juga tiba-tiba kangen sama mobil kijang silver kepunyaan tante gw.

Padahal tadinya gw berencana mau nanya2 soal film-nya, temannya si Richard, Edgar dan mau menanyakan asumsi2 gw tentang pengalaman2 yang ada di bukunya seandainya saja kebodohan itu tidak terjadi. Tapi sayang...takdir berkata lain. Huhuhu.

Dan gw bersyukur tante gw akhirnya datang, gw pun berjalan ke arah mobil meninggalkan Raditya Dika yang masih menunggu jemputan. Gw berusaha sok cuek saat berjalan disertai efek sayap superman dari cardigan panjang gw yang melambai-lambai, dan disertai rintik2 hujan gw masuk ke dalam mobil sambil senyum2 sendiri. Gw pun meng-sms adek gw tapi hanya untuk ngasih tau kalo gw barusan aja ketemu Raditya Dika dan dia langsung menelpon gw untuk konfirmasi meminta detail ceritanya. Yah gw cerita aja kalo gw nunggu jemputan tepat di sebelah Raditya Dika dan sempat ngobrol2 sebentar, dan gw juga bilang dia masih nunggu jemputan waktu gw masuk mobil. Tapi gw gak cerita tentang kebodohan2 yang gw lakukan, dan sampai saat ini adek2 gw masih menganggap gw keren banget bisa ngobrol sama Raditya Dika. Gak bayangin gimana jadinya kalo mereka tau kejadian sebenarnya......

Hiks....!

Tuesday, February 17, 2009

Me VS Busway (part2)

Ternyata perseteruan gw dengan busway gak berhenti sampai disitu saja.

Perjalanan pulang juga harus pake pengorbanan. Terlepas dari antrian di shelter Stasiun Kota yang lebih mirip antrian zakat di Pasuruan dan sempat ada yang hampir kecopetan, awalnya sih gw mengira semua baik2 saja kita bertiga duduk dengan tenangnya di dalam busway ditemani belanjaan kita yang berkantong-kantong dan beberapa gelintir orang yang berdiri di sekitar kita. Tapi sampai di suatu shelter dengan sedikit mengantuk gw mendengar mas mas penjaga pintu teriak-teriak “tolong kasih tempat, ibu hamil”, gw noleh dan benar ada seorang ibu yang sedang hamil besar masuk ke dalam busway yang sudah penuh sesak dan tak bersisa kursi kosong. Tadinya gw cuek aja, toh salah satu cowok yang duduk di dalam busway pasti ada yang gentle dan berbaik hati untuk mengalah.

Satu menit, hening, cowo2 itu masih duduk dengan cuek.

Dua menit, sama saja.

Tiga menit, idem.

Akhirnya gw nyerah, gw ngalah, gw pun berdiri biar ibu itu bisa duduk. Ibu itu mengucapkan terima kasih yang hanya sanggup gw balas dengan semyuman tipis karena sebenarnya gw rada2 capek. Dan hampir selama sisa perjalanan itu gw berdiri, walaupun kaki gempor gara2 belanja, mata gw ngantuk, dan tangan ngilu sehabis bawa kantong2 belanjaan, but the decision was made, gw gak bisa lagi menarik keputusan gw untuk ngalah (kan gak mungkin juga gw nyesal dan tiba2 memerintahkan ibu hamil yang akhirnya duduk itu untuk berdiri lagi mengalah untuk gw), akhirnya gw mencoba ikhlas. Dan hasil dari keikhlasan gw itu adalah tangan kanan gw sakit selama dua hari, setiap dilurusin pasti sakitnya luar biasa.

Kata orang2 tua “udah ambil hikmahnya aja”, dan hikmah itu sudah gw rasakan dan rasanya sakit!!. But wait a minute...gw rasa itu lebih baik dan gak ada apa2nya daripada kemungkinan2 buruk yang bakal menimpa ibu hamil itu. Bisa2 aja kalo gw gak mengalah saat itu dia terjatuh di dalam busway yang mengerem mendadak, atau gara2 kecapekan dan kram yang menjalar ke seluruh badannya sampai di rumah anak2nya buru2 minta dilahirin lebih cepat dan lahir ke dunia dengan membawa dendam kepada orang2 di dalam busway yang tidakberperikeibuhamilan dan semua penumpang di dalam busway termasuk gw bisa dituntuk oleh KPAI dengan tuntutan menyebabkan seorang anak lahir dengan kelainan “lahir ke bumi ini dengan hanya memiliki satu sifat yaitu –DENDAM” serem banget kan? or even worse-ibu itu bisa saja berpotensi mengalami keguguran.

Sampai hari ini gw masih heran sama cowok2 di dalam busway itu. Karena seingat gw, orang2 yang rada2 care sama ibu hamil itu cewe2. Ada apa dengan orang2 itu? Coba mereka bayangin kalo yang jadi ibu2 hamil itu pacar mereka, adik perempuan mereka, orang yang mereka kenal, sahabat atau bahkan ibu mereka sendiri. Apa mereka bakalan melakukan hal yang sama? Tapi ada benarnya kata tante gw, kalo Jakarta itu daerah urban yang kehidupannya keras jadi cowok2 disana banyak yang lupa sama pentingnya bersikap gentle walaupun sebenarnya masih banyak juga yang masih punya sifat itu. Mudah2an saja cowok2 itu masih ingat kalo perempuan diciptakan ke dunia ini untuk jadi pendamping mereka dan wajib untuk mereka lindungi. Aduh..aduh...kenapa otak gw jadi puitis begini?!?!?

Me VS Busway (part1)

Me and Busway.

Pengalaman pertama gw naik Busway penuh dengan pengorbanan.

Hari itu gw dan temen gw Bella mau belanja bareng ke Mangga Dua, dan karena gak ada yang nganter kita pun berinisiatif naik Busway.

Sekitar jam 9 pagi gw berangkat ke shelter Ragunan, nyampe disana ternyata antriannya masih lumayan panjang padahal gw berangkatnya setelah jam berangkat kantor kebanyakan orang. Shelter ini sebenarnya cukup bagus untuk mengendalikan antrian karena disana ada pagar pembatas antrian, tapi yah dasar orang Indonesia ndusel-ndusel alias dorong2an antrian tetep jadi pilihan dengan dalih sapa tau bisa dapet tempat enak (walaupun harus ngerugiin orang lain....). *sigh* -aren’t you guys feel sick about that?-

Gw dan Bella janjian ketemuan di shelter Dukuh Atas 1, dia berangkat dari shelter Blok-M yang kebetulan dekat kantor Pakdenya. Untuk sampai disana gw transit busway dan turun di Dukuh Atas 2 trus ngelewatin jembatan penghubung DA1 dan DA2 yang panjangnya amit-amit dan waktu yang diperlukan melewatinya cukup untuk dipakai menyusun tiga bab skripsi, dan kalori yang dihabiskan cukup untuk bikin langsing Pretty Asmara. Dengan perjuangan panjang dan penuh tanjakan gw melewati jembatan busway Dukuh Atas dengan kaki gemetar, nafas yang berkejaran disertai kaki terpeleset tapi untung refleks gw masih mau berkompromi hari itu dan gw gak jadi terjatuh. Terima kasih ya Allah...(disertai backsound lagu alhamdulillah by Opick) dan tiba2 gw jadi religius, benar-benar keajaiban.*ck..ck..so unbelievable* Hehehe

Sepanjang perjalanan gw dan Bella terus telfon2an mengabari posisi terakhir kita. Gw nyampe di shelter Dukuh Atas1 duluan, dan beberapa saat kemudian si Bella nelpon dan bilang kalo busway-nya udah mau nyampe shelter DA1. Jadi skenarionya kalo Busway yang ditumpangi Bella dari Blok-M nyampe di shelter gw langsung masuk ke dalamnya, jadi Bella gak usah turun ke dalam shelter untuk menghemat waktu. Sambil telv2an Bella bilang kalo dia udah liat gw dan memerintahkan gw untuk masuk ke dalam busway begitu pintu dibuka. Tapi tepat saat itu ada dua busway (yang dari Blok-M dan yang mengarah ke Blok-M) dan pintunya membuka berbarengan, Bella terus2an bilang “ayo masuk Ta’ cepetan”, gw yang berada di tengah2 antrian menoleh kanan kiri dan gw hampir saja melangkah ke arah busway yang menuju Blok-M tapi gw dikejutkan Bella yang teriak2 di telv dan bilang “ salah Ta’! salah!, naik busway yang satunya yang sebelah kanan” dan akhirnya gw tersadar kalo Bella tadi berangkat dari arah Blok-M jadi gak mungkin dia ada di dalam busway yang menuju Blok-M. Gw pun menuju pintu busway yang ditumpangi Bella dan saat kaki gw akan melangkah ke pintu tiba-tiba JEBRET!!! Pintu busway menutup. Gw masih diluar, gw panik, dari handphone gw juga terdengar Bella yang panik, dia rada2 teriak dari dalam busway, gw nekat menggedor pintu busway (perbuatan gw ini jangan ditiru kalo gak kepepet- karena sangat MEMALUKAN!! Dan tindakan ini gw kasih rating BO, jadi kalo ada anak2 yang membaca tulisan ini harus dengan disertai bimbingan orang tua.), sementara mbak2 penjaga pintu dari dalam busway mengisyaratkan kalo udah penuh. Gw tambah panik, muka gw pucat, bella masih teriak2 di handphone mamaksa gw masuk, tapi apa daya gw udah hampir pasrah ketinggalan busway saat keajaiban terjadi dan gw bisa merasa Tuhan masih mau mendengar jeritan hati gw, tiba-tiba terdengar teriakan dari arah driver “Masih kurang..masih kurang”. Akhirnya pintu busway membuka kembali dan gw pun akhirnya dipersilahkan masuk ke dalam busway. LUAR BIASA!!!

Gw sempat berdiri sebentar sampai akhirnya setelah busway agak lengang gw pindah ke tempat bagian depan dimana Bella dan kakak sepupunya Mbak Tita duduk di belakang driver. Gw pun kenalan dengan Mbak Tita yang ternyata juga sama gila belanjanya kayak Bella dan Gw, so we’re all match each other as shopping partner, hahaha. 

Shopping..shopping...

Saturday, February 14, 2009

Magical Kids

Kika-Biva : Magical Kids..

Gw punya sepupu yang masih kecil namanya Kika dan Biva. Mereka berdua bersaudara, rukun, tapi punya sifat yang sangat bertolak belakang.

Pertama, Kika....kika yang juga merupakan kakak si Biva benar-benar menunjukkan sosok kakak yang ideal. Di umurnya yang masih 6 tahun, dia udah jadi anak yang ter-organized, rapi, rajin bangun pagi, teladan buat adiknya,selalu menurut, selalu mengalah sama adiknya, berbakat ini-itu, selalu bertindak sesuai norma dan benar menurut orang2. Pokoknya calon2 orang yang kalo besarnya nanti punya kerjaan di gedung tinggi, bonafide dan dengan jabatan ok yang juga dengan high salary!!

Kedua, Biva....gaya Kika yang terorganized sama sekali gak ada di Biva. Biva typical anak yang rada susah diatur. Suka mengeksplore sana-sini dan rada semaunya sendiri. Dan tertarik sama hal2 yang justru dilarang sama ortu-nya. Contoh : merokok!, contoh evidence ini gw dapetin secara gak sengaja waktu gw, dan keluarga om-tante gw makan malam di Citos dan di meja sebelah kita ada cewek yang dandanannya ok lagi merokok. Biva mulai nanya2 ntar kalo gede dia boleh ngerokok gak? Gw yang duduk di depannya langsung syok!! She’s just about 4 years old, dan imajinasinya udah lari sana sini.

Biva juga tertarik dengan hal2 yang berhubungan dengan alat kecantikan, dia nyaris saja mau make lip gloss gw karena penasaran. Untung aja sempet gw cegah walaupun sebenernya gw rada curiga kalo sebenernya dia udah sempet nyoba dikit.

Orang tua Kika dan Biva, selalu berusaha supaya mereka berdua benar2 menikmati masa kanak2nya. Salah satunya enggak nonton acara2 yang terlalu mature buat anak 4 dan 6 tahun. Misalnya acara dan game yang berhubungan dengan kekerasan dan cinta-cintaan.

Untuk kekerasan sepertinya ortu mereka berhasil, tapi untuk urusan cinta hanya berhasil ke Kika yang selalu menuruti orang tuanya. Karena ternyata si Biva agak terobsesi dengan Love life,, dia suka liat2 cowok ganteng (well, at least we have something in common,,hehehe), suka berhayal pacaran, dan pernah suatu ketika pas lagi nonton tv tiba2 dia bilang kalo cita2nya kalo udah gede nanti adalah ‘jatuh cinta’.,,kontras sekali dengan Kika yang kalo ditanya cita2nya pasti menyebut jenis2 profesi yang bergengsi.

They both are super unique siblings.

postingan yang tertunda : six in a row

Together in Six in a row city tour...

Kenapa bisa kayak gitu? Pasalnya sih rabu lalu gw menghabiskan seharian itu dengan jalan2 kota Jakarta keliling enam mall yang berbeda-beda. Kaki gempor, mata nanar mengantuk tidak mengalahkan semangat gw, Bella, Tika dan Zakiy untuk menjelajahi mall-mall kota Jakarta....hahahah

Dan ini dia sekelumit petualangan kecil kita....

Petualangan dimulai dengan gw dan Bella janjian ngumpul di PIM. Karena gw datang duluan akhirnya sambil menunggu Bella gw pun menjelajahi PIM....gw sempet belanja majalah dan buku di Gramedia sampe akhirnya Bella pun datang dan kita bergegas menuju ke tujuan kita berikutnya.

Mall kedua,,Blok-M Plaza. Mall dimana teman kita Zakiy udah menunggu sejak sejaman yang lalu. Karena pas sampai di Blok-M sekitar jam makan siang, akhirnya kita pun makan siang di Solaria sambil menunggu Atika yang juga sedang menuju Blok-M. Habis makan siang berangkatlah kita ke mall ketiga.

Mall ketiga. Senayan City.... dengar kata Senayan City yang cewek2 langsung heppi mendadak, shopping mode : ON. Zakiy menurut dengan muka berlipat bersungut-sungut. Berjam-jam dihabiskan di Senayan City dan berjam-jam yang terlewati itu tidak membawa hasil. Tidak satupun item kita beli di sana. Best spot : pameran seni komunikasi visual, terutama notes tempat pengunjung memajang pesan2 mereka.

Mall keempat. Dari Senayan City, akhirnya kita ber-4 menyeberang ke Plasa Senayan. Karena di Senayan City udah jalan berjam-jam akhirnya di PS kita hanya duduk2 di depan butik Roberto Cavalli. Walaupun waktu dihabiskan dengan duduk dan bengong-bengong, tapi saat itu muncul fakta yang mengejutkan. Ternyata hari itu Zakiy baru tau kalau musik akan berbunyi dan boneka cupid akan menari-nari menandakan pergantian tiap jammnya di PS,,owhh poor him.hahahaha. karena kebanyakan bengong akhirnya Bella mengambil inisiatif, kita ke Melawai. Nah perjalanan ini ternodai kebodohan kita. Karena menghindari macet di jalanan depan PS yang mengarah ke Blok-M, kita memutuskan naik taxi de depan Senayan City berencana lewat jalan yang kita lewati dari Blok-M ke Senayan City. Kita pun masuk taxi, memberi arah ke supir Blue Bird yang baik hati, mesin taxi dinyalakan dan mobil pun melaju, tapi ada yang salah dengan arah taxi. Ohhh tidaak!!! Taxi menuju pusat kemacetan di depan PS, dan kita baru sadar kalo ternyata jalur yang satu2nya dari PS ke Blok-M harus melewati pusat kemacetan tadi. Tapi seenggaknya kita jadi tau jalan....hehehe

Mall kelima. Setelah ngeliat2 Melawai dan beli kalung satu biji. Kita ber-4 yang udah rada kecapekan pindah spot ke Pasaraya, buat shalat dan minum. Sempat liat2 juga sebentar, tapi setelah magrib kita memutuskan untuk pulang. Zakiy dan Atika pulang duluan. Atika yang kecapekan dan Zakiy yang sepertinya trauma jalan sama cewek2 buru2 pulang merasakan nyamannya rumah mereka. Sementara gw dan Bella nunggu jemputan Pakdenya Bella. Gw nebeng sampe Citos.

Mall keenam. Mall keenam cuman berlaku buat gw. Pakde Bella nganter gw ampe Citos, nanti di Citos baru gw dijemput sama tante gw. Sambil menunggu gw pun jalan lagi!!! Dan karena hari itu hari Rabu, Ladies Day lagi digelar dan di Citoslah akhirnya gw belanja. Walaupun barang2nya rada bau2 rokok gitu kena asap orang2 yang kongkow2 disana, tapi yang penting buat gw adalah shopping.
Hehehe

Yah itulah petualangan kecil gw dan temen2 gw menjelajah mall2 ibu kota

Monday, February 9, 2009

kangeeen sama blog!!

whoay....

lama tidak menjenguk blog ini
emang sejak liburan kuliah gw rada puasa ngeblog, puncaknya pas gw ke jakarta.
karena banyak kegiatan..(baca:jalan2 dan belanja) dan gak bawa laptop
so, gak sempat nge-post kayak sebelumnya.
ini juga nge-post di kantor tante gw, di daerah cengkareng, sambil nungguin waktu ke bandara bwt balik ke surabaya

banyak banget yg mw diceritain disini. tentang gw, sepupu2 gw, keluarga gw dan tmn2 gw.

well,, see you on the next posts...
and
adios!!
 

goes with...Ice Cream and Tiramisu Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template